PALANGKA RAYA — Persoalan kesehatan jamaah dan penanganan logistik menjadi sorotan utama dalam Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 1446 H/2025 M yang digelar di Ballroom Hotel Aurila, Palangka Raya, Senin (28/7/2025).
Bupati Barito Timur, M. Yamin, diwakili oleh Asisten I Setda Bartim, Ari Panan P. Lelo. Ia hadir bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Timur dan perwakilan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Bartim.
Dalam rapat tersebut dibahas sejumlah catatan penting, termasuk perlunya penambahan petugas khusus untuk menangani koper besar dan distribusi air zam-zam jamaah. Di sisi lain, aspek kesehatan calon jamaah juga menjadi perhatian serius.
“Lebih dari 70 persen calon jamaah masih tergolong berisiko tinggi. Penyakit seperti hipertensi, kolesterol, diabetes, dan pembesaran jantung banyak ditemukan. Ini harus menjadi perhatian bersama agar ke depan skrining kesehatan dilakukan lebih ketat,” ujar Ari Panan P. Lelo usai mengikuti rapat.
Ia juga menyoroti perlunya antisipasi terhadap kecemasan jamaah selama dalam perjalanan maupun saat menjalankan ibadah haji. “Pendampingan spiritual dan psikologis perlu diperkuat, karena mental yang tenang akan sangat mempengaruhi kelancaran ibadah jamaah di Tanah Suci,” tambahnya.
Sebagai informasi, jamaah haji asal Kabupaten Barito Timur tahun 2025 yang berangkat ke tanaah suci berjumlah 90 orang. Mereka tergabung dalam tiga kloter, yakni Kloter 5 sebanyak 86 orang, Kloter 6 sebanyak 3 orang, dan Kloter 12 sebanyak 1 orang. Seluruh jamaah telah kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan tanpa kendala berarti.
Rapat juga mencatat bahwa mulai tahun 2026, penyelenggaraan ibadah haji akan dilaksanakan oleh Badan Haji. Perubahan kelembagaan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan haji secara menyeluruh, termasuk bagi jamaah dari Barito Timur.(cak)
1,624 total, 2 kali dibaca hari ini
